Saturday, 1 June 2013

Semua Pemerintah di Dunia Curi Data Via Internet

Sydney - Huawei menyatakan penggunaan internet untuk memata-matai dan mencuri data sensitif adalah praktik standar yang dilakukan semua negara.

Pernyataan tersebut dilontarkan menyusul tuduhan bahwa peretas China membobol jaringan keamanan Pentagon dan sukses mengakses puluhan data dari sistem persenjataan canggih terbaru milik AS, dan mencuri cetak birunya untuk markas badan intelijen barunya di Australia.

Pernyataan tersebut dilontarkan seorang operator keamanan mobile di Huawei, John Suffolk. "Pemerintah selalu melakukan itu," katanya seperti diwartakan ChannelNewsAsia.

Ia menambahkan bahwa setiap pemerintah di seluruh dunia memiliki prinsip yang sama pada badan-badan keamanan mereka.

"Beberapa orang mengatakan bahwa memata-matai adalah profesi tertua kedua. Jadi saya pikir tidak perlu terkejut jika setiap pemerintah di seluruh dunia mencoba untuk mencari tahu apa yang dilakukan pemerintah negara lainnya," papar John.

"Pemerintah harus benar-benar fokus pada langkah apa yang mereka akan ambil. Tidak ada pemerintah yang benar-benar percaya 100% pada pemerintah lain, terlepas dari undang-undang, kebijakan dan prosedur," jelasnya.

Huawei memang menjadi salah satu pusat atensi dari spionase cyber di AS. Peralatan telekomunikasi yang dimiliki Huawei dikhawatirkan dapat digunakan untuk memata-matai pemerintah AS menyusul keterikatan Huawei dengan China.

Suffolk menegaskan kini Huawei tengah menjaga jarak di antara sengketa yang lebih luas atas klaim peretasan antara China dan AS. 

Sumber Inilah

Harap berkomentar dengan menggunakan kata-kata yang sopan, dan tidak memicu keributan. Terima kasih
EmoticonEmoticon